Membuat Rintisan.
Kang, bener lagi buat toko online? Beberapa kawan bertanya seperti tidak percaya. Baru lulus Ph.D kok buat toko online? Aneh.
Tempo hari, setelah saya menyimpan catatan tentang pengalama masuk ke pasar saham, seorang senior dengan muka penasaran bertanya “Kang Zezen main saham, memang sempat?” Saya menjelaskan sebisanya kepada dia siang itu secara singkat.
Saya adalah orang yang selalu penasaran dan ingin mencoba hal baru. Kalau saya ingin, saya akan berusaha keras mewujudkannya, at any cost!
Dulu sepulang dari Australia saya dan istri mencoba peruntungan membuka toko kecil di Pasar Kita Pamulang. Keluarga istri saya yang awalnya mendorong karena mereka adalah keluarga saudagar. Tak ada salahnya, kata mereka, untuk menjadi interpreuner agar keuangan lebih merdeka. Toko sabun dan alat kebersihan itu berjalan 4 tahun. Lantas gulung tikar. Rugi lumayan besar. Tidak apa-apa. Belajar.
Suatu saat kawan-kawan saya kaget karena saya menerbitkan novel. Kok bisa? Novelnya tidak laku meski diterbitkan penerbit bagus. Tidak apa-apa. Saya ingin sekali memulis fiksi selain nulis akademik yang berat-berat. Dan saya bisa mewujudkannya. Novel kedua insyaallah meluncur tahun depan.
Saya mau sekolah ke Amerika, bukan ke tempat lain. Saya mau ke Professor Khaled Abou El Fadl. Alhamdulillah terkabul dan sudah selesai, dengan cepat! Saya mau, saya wujudkan.
Ketika di Amerika, saya terpukau dengan model e-commerce di sana. Saya yakin kesempatan dalam dunia pasar digital ke depan masih akan sangat besar. Saya ingin sekali membuat rintisan. Ada beberapa ide yang sudah dibicarakan dengan kawan-kawan lain. Ide-ide itu belum terwujudkan. Tapi sambutan positif malah datang dari keluarga dekat, adik-adik sepupu saya yang tinggal di Ciputat. Mereka bergerak cepat. Dalam 4 bulan perencanaan, survei, pembuatan platform dikebut. Jreng, jadilah www.yarrascarves.id. Ini adalah langkah kecil untuk mewujudkan mimpi besar!
Lulus Ph.D, menjadi pedagang, menjadi konsultan dan dosen, nulis jurnal, nulis novel, membuat rintisan, dan main saham, bukanlah hal-hal yang harus diperadukan dan dipertentangkan. Hamparan kehidupan selalu lebih luas dari diri kita untuk selalu dicoba dan diarungi.
Kehidupan bukanlah tempurung yang membuat kita berkutat disitu-situ saja. Cobalah hal baru, karena mencobanya bukanlah dosa. Jikapun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, mencobanya sendiri adalah proses yang membuat hidup kita menjadi lebih kaya. Dan membuat kita dewasa.