• Cuci Gudang Oligarki Lama

    Semoga ada berkah yang terselubung, blessing in disguise, dari kerusuhan 21-22 Mei pasca pengumuman pemilu KPU kemarin. Kerusuhan itu sangat disayangkan. Ia menjadi noda dalam rajutan demokrasi pada masa Reformasi kita. Ia adalah salah satu noktah hitam terbesar dalam masa Reformasi: 6 orang meninggal. Kalender pada saat kejadian seperti menjadi tuah: 21 Mei, tepat 21 tahun peringatan Reformasi. Ketika demonstrasi dan kerusuhan itu terjadi, tengah malam menjelang dini hari waktu Indonesia, saya mengamatinya dari layar televisi melalui livestreaming dari jarak ribuan mil. Saat itu siang menjelang petang waktu Los Angeles. Saya melihat bentrokan dengan penuh cemas dan sedih. Sedih karena apa yang saya takutkan akhirnya terjadi. Dilihat…

  • Musim Semi Para Buzzer

    Ya, musim semi para buzzer politik dimulai sejak kemarin. Dan itu akan berlangsung hingga tahun depan. Tak lama setelah kedua pasangan calon mendaftarkan diri ke KPU, sosial media, dari Facebook sampai Whatsapp disibukan oleh informasi beraneka rupa yang jelas dikirim secara terkomando. Isinya mirip-mirip. Dalam beberapa group WA isi dan gambar serupa dilipatgandakan.  Isinya anda bisa tebak sendiri. Buzzer Prabowo sibuk mencari justifikasi dan alasan baru untuk menyerang kubu Jokowi. Mereka melipatgandakan foto Prabowo yang mengatakan bahwa alasannya tidak memilih ulama dan tidak mengikuti rekomendasi Ijtima ulama adalah justru untuk kepentingan umat. Coba bayangkan, demikian gambar itu bertutur, jika Prabowo memilih juga ulama. Yang terjadi adalah perpecahan…