Tiba-Tiba Ke Jakarta!
Kamis 2 Mei 2019, jam 6 pagi waktu LA, setelah shalat subuh, seperti biasa saya mengecek pesan di telepon seluler saya. Ini saya lakukan karena pesan-pesan itu rata-rata dikirim dari Indonesia yang waktunya terbalik dengan Los Angeles. Ketika saya tidur semalaman itu, kawan, kolega dan keluarga di Indonesia bekerja. Ada yang bertanya, memberitahu sesuatu atau sekedar berbagi info kesehatan dan doa-doa.
Pagi itu, seperti biasa saya lakukan setiap pagi selama mengurus pemilu di LA, group yang saya tengok adalah group para Pengawas Pemilu dari seluruh dunia. Ada puluhan pesan, dan karena itu banyak yang saya lewat. Namun tiba-tiba satu pesan panjang di group WA itu membuat saya harus membaca beberapa informasi sebelumnya dengan awas. Intinya: Panwaslu harus segera meluncur ke Jakarta. Kalau bisa tanggal 4 sudah di Jakarta. Saat saya mengecek itu: tanggal 2 Mei pagi waktu Los Angeles. Tapi itu artinya sudah tanggal 3 Mei waktu Indonesia.
Saya sebenarnya tidak terlalu kaget. Saya sudah menduga sebelumnya bahwa dalam dua minggu ke depan ada kemungkinan saya akan ke Jakarta. Dan karena itu, hari senin saya sudah datang ke kampus UCLA untuk mengurus surat endorsemenet letter bagi mahasiswa internasional yang mau keluar Amerika. Saya mengambil fasilitas exspreas agar surat itu bisa selesai dalam dua hari. Dugaan saya tidak meleset. Ketika saya harus terbang, surat itu sudah siap.
Begitu saya mendapat kepastian harus ke Jakarta. Saya bergegas ke kampus untuk mengambil surat endorsement agar bisa keluar Amerika. Itu yang paling penting. Di jalan saya terus berkomunikasi dengan team sekretariat Panwaslu LA di Konsulat RI. Alhamdulillah kawan-kawan yang selama ini sudah bersinergi dengan mudah memahami keadaan yang harus segera disikapi. Mereka langsung membelikan tiket untuk ke Jakarta. Secara kebetulan kawan-kawan PPLN juga belum membeli tiket karena mereka, sama seperi saya dari Panwaslu, masih menunggu kepastian sampai detik-detik akhir.
Menjelang siang surat yang saya urus di kampus UCLA selesai. Lantas saya bergegas ke kantor Konsulat RI di tengah kota LA. Saya sempat mampir ke fakuktas Hukum UCLA tempat saya menyimpan banyak buku. Rencananya sebagian buku-buku itu ingin dibawa ke Indonesia, sekalian pulang. Banyak dari buku-buku itu sudha tidak dipakai lagi. Namun parkiran kampus penuh luar biasa. Setelah berputar dia kali dan gagal mencari parkiran, saya akhirnya memutuskan untuk langsung menuju Konsulat RI untuk mengurus segala keperluan untuk ke Jakarta.
Tiket sudah dibelikan. Terbang jam 00.30 tanggal 3 Mei. Itu artinya malam itu juga saya harus terbang! Masih seperti mimpi, sepanjang jalan tol jalur 10 yang selalu macet itu lamunan saya masih ke sana-kemari. Tiba-tiba saya harus ke Jakarta! Di jalan saya mendapatkan telpon agar segera melihat jadwal apakah ada perubahan atau tidak. Harus segera di beli!
Saya ingat orang tua di kampung. Masa iya jauh-jauh dari Amerika hanya datang ke Jakarta untuk mengikuti proses Rekapitulasi. Saya akhirnya putuskan untuk mengambil 3 hari liburan di Indonesia sebelum kembali ke LA. Saya ingin menjenguk orang tua dan keluarga. Kebetulan minggu ini sudah mulai Ramadhan. Ketika kecil sampai masing-masing kami belum sibuk dan berkeluarga, awal Ramadhan biasa dipakai untuk nyekar dan berkumpul keluarga. Munggahan, begitu biasa kami memanggil.
Alhamdulillah, tigal dua jam lagi saya tiba di Jakarta. Saat ini pesawat masih atas Laut Sulu dan menuju Kalimantan. Semoga saya diberikan kekuatan dan kesehatan. Minggu lalu setelah marathon mengurus pemilu, dari pencoblosan sampai penghitungan, badan saya ambruk dan harus istirahat total 4 hari karena diarea.
Semoga bisa bertemu keluarga dan teman meski kunjungan ke Indonesia kali ini sangat singkat.

