• Di Mana Indonesia? Tentang Gejala Krisis Indentitas anak-anak Indonsia di Luar Negeri.

    Anak-anak saya tentu saja belum bisa menulis. Kalaupun bisa, Amartya lebih mahir menulis dalam bahasa Inggris. Kata gurunya di sekolah Clover Ave, Amartya punya bakat menulis. Ia sudah pandai membuat sebuah cerita sederhana dengan runut dan dengan argumen yang kuat. Satu esainya pernah ditunjukan kepada saya: Why fried rice for lunch. Dalam esai itu Amar mengusulkan agar memasukan menu nasi goreng ke menu makan siang di sekolahnya. Memang selama ini ia sering mengeluh dengan menu makan siang di sekolahnya yang itu-itu saja: pizza, sandwich, noodle, sesekali ayam goreng. Hampir tidak pernah ada menu nasi. Di sini perasaan saya ambigu. Di satu sisi saya merasa prihatin karena sebagai…