-
Harun Al-Rashid Pemabuk?: Kritik Ibn Khaldun terhadap Al-Tabari.
Dalam tulisan saya sebelumnya berjudul Khashoggi dan Al-Barmaki: Tentang Tubuh yang Dimutilasi Untuk Sebuah Ambisi saya berkisah bahwa Harun Al-Rashid, Sang Khalifah legendaris itu, sering ‘nongkrong’ berpesta pora sambil mabuk wine (anggur) dengan mengajak orang kepercayaannya, Wazir Ja’far Bin Yahya Al-Barmaki. Abasah Binti Al-Mahdi, adik perempuan dari ibu berbeda, juga sering ikut serta dalam pesta-pesta itu. Dan ia jatuh cinta pada Ja’far. Untuk menghindari dosa, begitu tulis saya, Harun Al-Rashid menawarkan adiknya kepada Ja’far agar dinikahi dan karena itu ‘kumpul’ mereka tidak lebih jauh terjerumus dosa. Pernikahan itu datang dengan syarat: Abbasah dan Ja’far tidak boleh punya anak! Lantas mereka secara rahasia mempunyai anak dan diam-diam dikirim…
-
Khashoggi dan Al-Barmaki: Tetang Tubuh yang Dimutilasi Untuk Sebuah Ambisi.
Oleh: Zezen Zaenal Mutaqin Saya membaca baris demi baris, kalimat demi kalimat dalam tuturan Al-Tabari itu dengan dada sesak dan perasaan galau. Tidak percaya. Saya ulangi lagi halaman itu untuk memastikan bahwa saya tidak keliru. Selama ini kita mengenal dan mengetahui sejarah begitu sedikit: apa yang kita tahu tak lebih dari sisa-sisa ingatan dari apa yang diberikan ustad di madrasah saat pesantren kilat atau pengajian sehabis magrib di mushala kampung. Apa yang mereka sampaikan juga mungkin tak lebih dari apa yang mereka dengar. Dan sebagian kita mewarisi kesadaran sejarah yang sebagian besar kurang lengkap atau bahkan tercampur dengan fiksi dan imajinasi. Atau sebagian besar bahkan sama sekali…