-
Membaca Grotius lewat Taj al-Salatin dari Aceh: tentang sejarah hukum internasional*
Oleh: Zezen Zaenal Mutaqin Belakangan ini Hugo Grotius telah dibaca ulang terkait peranannya sebagai ‘bapak hukum internasional’. Karya-karya yang ditulis oleh Peter Borsschberg, Martine van Ittersum dan Eric Wislon telah secara mendasar merubah anggapan lama yang mapan tetang Grotius sebagai peletak dasar, arsitek dan empu gagasan hukum antar bangsa atau hukum internasional. Dalam publikasi beberapa orang yang tadi disebutkan itu, Grotius digambarkan sebagai seorang yang cerdik tetapi sangat kompromis terutama terkait legitimasi kolonialisme Belanda pada masa itu. Dia semacam intelektual pro-rezim yang siap melakukan pesanan penguasa Republik Belanda untuk kepentingan kolonialisme—saat itu Belanda masih berbentuk Republik. Para penafsir ulang Grotius ini mengalihkan perhatian kajian dari buku De…