• Yang Muda Mencari Idola: catatan haul Cak Nur

    Ketika kuliah dulu, saya punya idola. Tapi idola saya bukan Justin Bieber atau Cowboy Junior atau artis Korea. Saat itu mereka belum ada dan belum ngetop. Kalaupun sudah ada, mengidolakan mereka bukan tipikal saya, seorang anak kampung yang terdampar di belantara Jakarta untuk belajar. Idola saya ini diperkenalkan kakak kelas di awal-awal tahun perkuliahan. Ciputat yang riuh dengan diskusi dan kajian, berseliweran oleh demonstrasi dan aksi–maklum saat itu masa awal Reformasi–adalah surga buat para mahasiswa baru yang energinya sedang membuncah. Surga buat para mahasiswa lugu yang bersemangat menaklukan segala nama dan ilmu. Kawan saya itu datang dan membujuk untuk bersama dia bergabung ke Himpunan. Dari sanalah perkenalan…

  • Masih adakah Indonesia: Renungan Kemerdekaan

    Melirik kalender yang setia duduk di sudut meja kerja dengan ujung mata, saya tiba-tiba terhenyak. Agustus hampir saja berakhir. Hari ini tanggal 26, hanya kurang seminggu bulan merah putih itu akan pergi. Terhenyak bukan hanya karena merasa waktu melesat lintang-pukang, tapi juga karena Agustus selalu penuh kenangan. Dari kecil, buat saya agustus adalah lomba makan kerupuk, balap karung dan panjat pinang. Ketika masih digjaya sebagai anak-anak, semua lomba itu dengan suka cita diikuti. Hadiahnya tak seberapa namun bahagianya mendatangkan kerinduan pada Agustus-agustus. Setelah tak lagi kanak-kanak, Agustus selalu saja terasa spesial. Dalam hidup saya, ada dua penanda waktu yang selalu saya pakai untuk mengevaluasi hidup: Agustus dan…