-
Mengenang Cak Nur
Oleh: Zezen Zaenal Mutaqin –Tulisan ini aku buat tanggal 31 Agustus 2005, dua hari setelah kematian Cak Nur dalam sebuah blocknote. Aku merasa harus memindahkannya ke komputer– Dua hari lalu Cak Nur meninggalkan kita. Kepergiannya menyebabkan tetesan air mata tumpah di mana-mana. Cak Nur meninggal dunia pada saat yang tidak tepat: saat BBM melambung tinggi mencekik rakyat, saat korupsi semakin tak kunjung juga bisa diberantas, saat kondisi semakin terpuruk. Seandainya saya bisa bertatap muka dengan Tuhan, saya akan usul padanya agar catatan takdir dirubah: umur Cak Nur ditambah. Atau seandainya saya menjadi Sun Go Kong, sang monyet nakal dari legenda Cina yang datang ke tempat takdir dibuat…
-
SEHARUSNYA AKU BUKAN HMI
Ciputat, 27 Desember 2005 (Tulisan lama ini sengaja dipasang untuk nostalgia dan berbagi dengan kader HMI lain, semoga bermanfaat. Saat itu saya sempat sebentar pengurus PB–saat gonjang-ganjing perang antar kubu selama 3 periode berturut-turut) Tulisan ini mungkin hanya akan berisi unek-unek terhadap HMI. Saya adalah orang yang betul-betul mengalami proses di HMI. Berawal dari seorang yang diyakinkan dan di bujuk oleh seorang kaka, sampai menjadi seseorang yang terkadang terlalu cape menghabiskan sebagian waktunya di HMI. Saya kira siapapun itu—aktivis HMI maksud saya–pasti akan mengalami hal yang sama. Setiap orang berproses menjadi semakin HMI. Namun proses itu kadang membawa saya merenung: kapan proses ini akan berakhir? Lalu, di tengah…