-
Cerita Soal PhD Linglung
Sebagai mahasiswa Ph.D saya sering merasa ‘linglung’, ‘disoriented’ dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kondisi ini kadang berlangsung seharia atau dua hari, tapi kadang bisa berlangsung lebih lama. Pekerjaan menjadi mahasiswa penuh waktu menuntut saya harus melakukan riset dan membaca hampir tanpa henti. Pekerjaan itu kelihatan mudah, tapi yang pernah menjalani proses ini pasti tahu dimana letak kesulitannya. Kesulitan pertama adalah karena sebagai mahasiswa PhD, meskipun kita sudah mempunyai proposal, kita bekerja secara soliter, sendirian. Beda dengan mengikuti perkuliahan dimana kita memiliki batasan waktu (akhir semester harus mengerjakan tugas akhir atau ujian), target dan bahan bacaan yang sudah ditentukan, menjadi mahasiswa PhD ibarat mengarungi lautan sendirian…
-
Si ‘Untung’: Cerita perihal kesempatan.
Banyak yang bilang saya cukup beruntung bisa sekolah di Amerika, di kampus bagus dengan beasiswa penuh. Setiap ada waktu luang bisa diisi dengan jalan-jalan ke tempat-tempat yang sangat terkenal. Lebih beruntung lagi karena keluarga turut serta, tinggal di Amerika dan bisa menimba pengalaman dan pendidikan di sini. Ya, mungkin saya cukup beruntung. Tapi ‘untung’ tidak bisa belajar tengah malam, mengorbankan waktu akhir pekan, membuat proposal, mengendarai sepeda motor mencari tempat kursusan, menabung sisa uang gaji, belajar gagal berkali-kali. ‘Untung’ tidak bisa mengerjakan semua itu. Apa yang didapatkan kita hari ini tak lebih dari pertemuan dua hal: kesempatan dan kesiapan kita memanfaatkan kesempatan itu. Jika tak pernah ada…